King Arthur: Legend of the Sword 2017: Legenda Sang Raja

Action105 Views

Pendahuluan

Film “King Arthur: Legend of the Sword” yang dirilis pada tahun 2017 adalah sebuah epik petualangan fantasi yang disutradarai oleh Guy Ritchie. Mengambil inspirasi dari legenda Raja Arthur, film ini mencoba memberikan interpretasi baru dan segar tentang salah satu cerita paling ikonik dalam sejarah Inggris. Dibintangi oleh Charlie Hunnam sebagai Arthur, Jude Law sebagai Vortigern, dan banyak aktor terkenal lainnya, film ini menawarkan aksi yang menegangkan, efek visual yang mengagumkan, dan narasi yang dinamis. Artikel ini akan membahas berbagai aspek film tersebut, mulai dari latar belakang produksi, sinopsis cerita, karakter utama, hingga respon kritikus dan penonton.

Latar Belakang dan Produksi

Asal-Usul Cerita

Legenda Raja Arthur telah menjadi bagian integral dari budaya dan sastra Inggris selama berabad-abad. Cerita tentang pedang Excalibur, ksatria Meja Bundar, dan pencarian Grail Suci telah diadaptasi ke berbagai bentuk media, termasuk buku, teater, dan film. “King Arthur: Legend of the Sword” mencoba mengambil pendekatan yang lebih modern dan berani terhadap cerita klasik ini.

Pengembangan Film

Pengembangan film ini dimulai pada tahun 2014 ketika Warner Bros. Pictures mengumumkan proyek ambisius mereka untuk menciptakan seri film yang terinspirasi dari legenda Arthurian. Guy Ritchie, yang dikenal dengan gaya penyutradaraan unik dan dinamisnya, dipilih untuk mengarahkan film ini. Ritchie bekerja sama dengan penulis naskah Joby Harold dan Lionel Wigram untuk menciptakan skrip yang memadukan elemen tradisional dengan sentuhan modern.

Pemilihan Pemeran

Pemilihan pemeran menjadi salah satu aspek penting dalam produksi film ini. Charlie Hunnam, yang dikenal karena perannya dalam serial TV “Sons of Anarchy,” dipilih untuk memerankan Arthur. Jude Law, dengan kharisma dan intensitasnya, ditunjuk sebagai antagonis utama, Vortigern. Pemeran lainnya termasuk Djimon Hounsou sebagai Bedivere, Aidan Gillen sebagai Goosefat Bill, dan Astrid Bergès-Frisbey sebagai Mage.

Sinopsis dan Alur Cerita “King Arthur: Legend of the Sword”

Awal Cerita

Film dibuka dengan kekuatan jahat yang mengancam Kerajaan Inggris. Raja Uther Pendragon (Eric Bana) berhasil mengalahkan penyihir jahat Mordred dengan menggunakan pedang legendaris, Excalibur. Namun, kedamaian tidak bertahan lama ketika Vortigern (Jude Law), saudara Uther, melakukan kudeta dan membunuh Uther serta istrinya. Arthur, yang masih bayi, berhasil diselamatkan dan tumbuh besar tanpa mengetahui identitas aslinya di daerah kumuh Londinium.

Perjalanan Arthur

Arthur tumbuh menjadi seorang pemuda tangguh yang menguasai seni bertarung dan bertahan hidup di jalanan. Hidupnya berubah drastis ketika dia tanpa sengaja menarik Excalibur dari batu, mengungkapkan identitas aslinya sebagai pewaris tahta. Meskipun awalnya ragu dan menolak takdirnya, Arthur akhirnya menerima peran barunya dan bergabung dengan kelompok pemberontak untuk mengalahkan Vortigern dan merebut kembali kerajaannya.

Konflik dan Pertempuran

Perjalanan Arthur dipenuhi dengan berbagai rintangan dan pertempuran epik. Bersama teman-temannya, Arthur belajar menguasai kekuatan Excalibur dan merencanakan serangan terhadap Vortigern. Film ini mencapai puncaknya dalam pertempuran besar di kastil Vortigern, di mana Arthur harus menghadapi pamannya dalam duel yang menentukan nasib kerajaan.

Penyelesaian

Setelah mengalahkan Vortigern, Arthur naik tahta sebagai Raja Inggris yang sah. Dia berjanji untuk memerintah dengan adil dan bijaksana, membangun kembali kerajaannya dari reruntuhan. Di akhir film, Arthur mendirikan Meja Bundar yang legendaris, simbol persatuan dan kekuatan para ksatria.

Karakter Utama “King Arthur: Legend of the Sword”

Arthur (Charlie Hunnam)

Arthur adalah protagonis utama yang awalnya seorang pemuda jalanan tanpa mengetahui warisannya. Perjalanan transformasinya dari seorang pencuri menjadi raja yang bijaksana adalah inti dari narasi film ini. Charlie Hunnam memberikan penampilan yang kuat dan karismatik, menunjukkan sisi kemanusiaan dan heroik dari Arthur.

Vortigern (Jude Law)

Vortigern adalah antagonis utama yang licik dan kejam. Ambisinya untuk mendapatkan kekuasaan membuatnya melakukan berbagai tindakan keji, termasuk membunuh saudaranya sendiri. Jude Law berhasil menghidupkan karakter ini dengan intensitas dan kharisma yang menakutkan.

Bedivere (Djimon Hounsou)

Bedivere adalah salah satu sekutu setia Arthur dan mantan ksatria Uther. Dia adalah mentor dan pelindung bagi Arthur, membantu dan membimbingnya dalam perjalanannya untuk menjadi raja. Djimon Hounsou memberikan penampilan yang penuh wibawa dan kedalaman.

Mage (Astrid Bergès-Frisbey)

Mage adalah karakter misterius yang memiliki kemampuan sihir dan menjadi sekutu penting bagi Arthur. Dia membantu Arthur dalam menguasai kekuatan Excalibur dan melawan kekuatan gelap Vortigern. Astrid Bergès-Frisbey berhasil membawa elemen magis dan mistis ke dalam film dengan penampilannya yang memikat.

Tema dan Pesan “King Arthur: Legend of the Sword”

Keberanian dan Kepemimpinan

Salah satu tema sentral dalam “King Arthur: Legend of the Sword” adalah keberanian dan kepemimpinan. Arthur harus belajar mengatasi ketakutannya dan menerima tanggung jawabnya sebagai raja. Film ini menunjukkan bahwa kepemimpinan sejati bukan hanya tentang kekuatan, tetapi juga tentang kebijaksanaan, keadilan, dan keberanian untuk menghadapi tantangan.

Takdir dan Identitas

Tema lain yang dieksplorasi adalah takdir dan identitas. Arthur tumbuh tanpa mengetahui identitas aslinya, dan perjalanan untuk menemukan dirinya adalah bagian penting dari narasi. Film ini menyoroti bagaimana takdir dapat membentuk kehidupan seseorang, tetapi juga bagaimana seseorang dapat memilih untuk mengatasi dan menentukan nasibnya sendiri.

Kekuatan dan Korupsi

Melalui karakter Vortigern, film ini mengeksplorasi tema kekuatan dan korupsi. Ambisi dan kekuasaan dapat mengubah seseorang menjadi monster, dan Vortigern adalah contoh sempurna dari hal ini. Film ini mengajarkan bahwa kekuasaan harus diimbangi dengan tanggung jawab dan moralitas.

Produksi dan Gaya Visual

Sinematografi dan Efek Visual

Gaya visual dalam “King Arthur: Legend of the Sword” sangat khas Guy Ritchie, dengan penggunaan sinematografi dinamis dan efek visual yang memukau. Pertempuran epik dan penggunaan CGI untuk menciptakan dunia fantasi yang kaya adalah salah satu aspek paling menonjol dari film ini. Dari lanskap alam yang luas hingga kastil megah, setiap adegan dirancang dengan detail yang mengesankan.

Desain Kostum dan Set

Desain kostum dan set dalam film ini mencerminkan era mitologis Inggris dengan sentuhan modern. Kostum para ksatria, pakaian kerajaan, dan bahkan pakaian jalanan di Londinium dirancang untuk memberikan kesan autentik dan menarik. Set film, termasuk kastil dan medan pertempuran, dibangun dengan detail yang cermat untuk menciptakan dunia yang imersif.

Musik dan Suara

Skor musik dalam film ini disusun oleh Daniel Pemberton, yang menciptakan musik yang menggugah dan sesuai dengan tone film. Musik yang penuh energi dan emosional membantu menambah kedalaman pada adegan-adegan penting dan memberikan atmosfer yang tepat untuk petualangan epik ini. Efek suara juga digunakan dengan baik untuk meningkatkan pengalaman sinematik, dari suara pedang yang beradu hingga gemuruh pertempuran.

Penerimaan dan Dampak

Penerimaan Kritikus

Film “King Arthur: Legend of the Sword” menerima ulasan beragam dari kritikus. Beberapa memuji gaya visual Guy Ritchie dan penampilan para aktor, sementara yang lain mengkritik alur cerita yang dianggap terlalu padat dan kurang kohesif. Meskipun begitu, film ini tetap diakui sebagai upaya berani untuk memberikan interpretasi baru terhadap legenda klasik.

Respons Penonton

Respons penonton juga beragam, dengan beberapa yang menikmati aksi dan visual spektakuler, sementara yang lain merasa bahwa cerita film terlalu rumit untuk diikuti. Namun, film ini berhasil menarik penggemar baru yang tertarik dengan cerita Arthurian dan menambah basis penggemar Guy Ritchie.

Kesimpulan

“King Arthur: Legend of the Sword” adalah film petualangan epik yang mencoba memberikan interpretasi baru terhadap legenda Raja Arthur. Dengan gaya visual yang dinamis, aksi yang menegangkan, dan karakter yang menarik, film ini menawarkan pengalaman sinematik yang menghibur. Meskipun menerima ulasan beragam, film ini tetap menjadi salah satu adaptasi legenda Arthurian yang paling berani dan unik. Bagi penggemar cerita mitologis dan aksi fantasi, “King Arthur: Legend of the Sword” adalah film yang patut untuk ditonton.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *