Ulasan Film “Sicario: Day of the Soldado” (2018)

Crime63 Views

“Sicario: Day of the Soldado” adalah sekuel dari film “Sicario” yang dirilis pada tahun 2015. Disutradarai oleh Stefano Sollima dan ditulis oleh Taylor Sheridan, film ini melanjutkan kisah gelap dan kompleks tentang perang melawan kartel narkoba di perbatasan Amerika Serikat dan Meksiko. Dibintangi oleh Benicio Del Toro dan Josh Brolin, “Sicario: Day of the Soldado” mengeksplorasi tema kekerasan, korupsi, dan moralitas dalam konteks yang brutal dan realistis.

Sinopsis Cerita Sicario: Day of the Soldado

Latar Belakang Konflik

Film ini dibuka dengan serangan teroris di Kansas City, yang kemudian dikaitkan dengan penyelundupan teroris oleh kartel narkoba Meksiko ke Amerika Serikat. Pemerintah AS, yang semakin putus asa untuk menghentikan arus narkoba dan imigran ilegal, memutuskan untuk meningkatkan strategi mereka. Agen CIA Matt Graver (Josh Brolin) dipanggil untuk memimpin operasi yang lebih agresif dengan tujuan menciptakan kekacauan di antara kartel-kartel tersebut.

Misi Baru

Graver kemudian merekrut Alejandro Gillick (Benicio Del Toro), seorang mantan pengacara yang berubah menjadi tentara bayaran setelah keluarganya dibunuh oleh salah satu kartel. Tugas mereka adalah menculik Isabel Reyes (Isabela Moner), putri seorang pemimpin kartel yang kuat, untuk memicu perang antar kartel. Namun, ketika misi mereka terungkap, Graver dan Gillick harus menghadapi konsekuensi tak terduga dan membuat keputusan sulit untuk menyelamatkan diri mereka sendiri.

Analisis Karakter Sicario: Day of the Soldado

Matt Graver

Josh Brolin kembali memerankan Matt Graver dengan intensitas dan kekuatan yang luar biasa. Karakternya adalah agen CIA yang tangguh dan tanpa kompromi, yang beroperasi di zona abu-abu moralitas. Graver digambarkan sebagai seseorang yang siap melakukan apa saja demi mencapai tujuannya, termasuk menggunakan metode kekerasan yang ekstrem. Transformasi karakter Graver dalam menghadapi dilema moral di sepanjang film menjadi salah satu aspek menarik dari “Sicario: Day of the Soldado”.

Alejandro Gillick

Benicio Del Toro memberikan penampilan yang memukau sebagai Alejandro Gillick. Karakter ini adalah individu yang kompleks dengan latar belakang tragis, yang memotivasi setiap tindakannya. Alejandro adalah pembunuh bayaran yang mematikan, namun film ini juga mengeksplorasi sisi manusiawinya, terutama melalui hubungannya dengan Isabel. Del Toro berhasil membawa kedalaman emosional pada karakter ini, membuat penonton merasakan konflik batin yang dialaminya.

Isabel Reyes

Isabela Moner berperan sebagai Isabel Reyes, putri dari seorang bos kartel. Isabel adalah karakter muda yang keras kepala dan berani, namun juga rentan di tengah situasi yang membahayakan. Hubungannya dengan Alejandro menjadi salah satu elemen penting dalam pengembangan plot, menambahkan lapisan emosi dan kompleksitas pada narasi film.

Tema dan Pesan Sicario: Day of the Soldado

Perang Melawan Narkoba

“Sicario: Day of the Soldado” mengeksplorasi tema utama tentang perang melawan narkoba dan dampaknya yang merusak pada masyarakat di kedua sisi perbatasan. Film ini menunjukkan betapa kompleks dan brutalnya perang ini, dengan kekerasan yang tak henti-hentinya dan keputusan moral yang sulit. Melalui karakter Graver dan Alejandro, film ini menyoroti bagaimana pemerintah dan individu-individu yang terlibat dalam perang ini seringkali harus melakukan tindakan yang kejam dan tidak manusiawi demi mencapai tujuan mereka.

Korupsi dan Moralitas

Korupsi dan moralitas adalah tema penting lainnya dalam film ini. “Sicario: Day of the Soldado” menunjukkan bagaimana garis antara yang benar dan yang salah menjadi kabur dalam situasi ekstrem. Karakter-karakternya sering kali dihadapkan pada dilema moral yang sulit, dan keputusan yang mereka ambil sering kali melibatkan kompromi dengan prinsip-prinsip mereka. Film ini mengajak penonton untuk mempertanyakan konsep moralitas dalam konteks perang dan kekerasan yang tidak pernah berakhir.

Sinematografi dan Penyutradaraan Sicario: Day of the Soldado

Visual dan Atmosfer Sicario: Day of the Soldado

Disutradarai oleh Stefano Sollima, “Sicario: Day of the Soldado” mempertahankan estetika visual yang gelap dan intens dari film pertama. Sinematografi yang ditangani oleh Dariusz Wolski memberikan tampilan yang menakjubkan dengan pemandangan gurun yang luas dan kota-kota yang kacau. Visual film ini secara efektif menangkap atmosfer yang menegangkan dan penuh bahaya, menciptakan rasa ketidakpastian yang terus-menerus.

Penyutradaraan dan Gaya Sicario: Day of the Soldado

Sollima berhasil membawa gaya penyutradaraan yang tegas dan fokus pada narasi film ini. Dia menggunakan teknik pengambilan gambar yang dinamis dan editing yang cepat untuk menjaga ritme dan ketegangan film tetap tinggi. Meskipun film ini tidak disutradarai oleh Denis Villeneuve seperti film pertamanya, Sollima berhasil mempertahankan kualitas dan intensitas yang membuat “Sicario” begitu menonjol.

Musik dan Suara Sicario: Day of the Soldado

Skor Musik

Skor musik dalam “Sicario: Day of the Soldado” dikerjakan oleh Hildur Guðnadóttir, yang melanjutkan warisan musik yang dibangun oleh Jóhann Jóhannsson di film pertama. Musik Guðnadóttir menambahkan lapisan emosi dan ketegangan pada film ini, dengan nada-nada yang gelap dan menghantui. Skor musiknya secara efektif memperkuat atmosfer film, membuat penonton merasa terhubung dengan intensitas dan drama yang terjadi di layar.

Desain Suara

Desain suara dalam film ini juga patut diperhatikan. Suara tembakan, ledakan, dan efek suara lainnya ditangani dengan sangat baik, menciptakan pengalaman sinematik yang mendalam. Detail suara yang teliti membantu meningkatkan realisme dan ketegangan dalam adegan-adegan aksi, membuat penonton merasa seolah-olah berada di tengah-tengah konflik.

Penerimaan dan Kritik Sicario: Day of the Soldado

Penerimaan Penonton

“Sicario: Day of the Soldado” menerima beragam ulasan dari kritikus dan penonton. Banyak yang memuji penampilan aktor utama, terutama Benicio Del Toro dan Josh Brolin, serta sinematografi dan musik yang kuat. Namun, ada juga yang merasa bahwa film ini tidak mencapai kedalaman emosional dan kompleksitas cerita dari film pertama.

Kritik dan Analisis

Beberapa kritikus berpendapat bahwa meskipun film ini menawarkan aksi yang intens dan cerita yang menarik, ada elemen-elemen yang terasa kurang berkembang dibandingkan dengan pendahulunya. Mereka mencatat bahwa fokus pada aksi dan kekerasan terkadang mengorbankan pengembangan karakter dan narasi yang lebih mendalam. Namun, secara keseluruhan, “Sicario: Day of the Soldado” dianggap sebagai sekuel yang solid dan layak ditonton, terutama bagi penggemar film pertama.

Kesimpulan

“Sicario: Day of the Soldado” adalah film yang menawarkan pandangan brutal dan realistis tentang perang melawan narkoba. Dengan penampilan kuat dari Benicio Del Toro dan Josh Brolin, sinematografi yang menakjubkan, serta skor musik yang menghantui, film ini berhasil menciptakan pengalaman sinematik yang intens dan memikat. Meskipun mungkin tidak mencapai ketinggian emosional dan naratif dari film pertama, “Sicario: Day of the Soldado” tetap menjadi sekuel yang layak dan memuaskan bagi para penonton yang mencari aksi dan drama dalam dunia yang keras dan tidak kenal ampun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *